Tadaima, Minna~
Ok, kali ini Tsuru lagi pengen posting artikel yang berguna dikit ah~.
Jadi, ini dia dari jawaban teka-teki yang Tsuru kasih kemaren. ^^ (Gomen, ada sedikit ralat di bagian kalimatnya)
"Saya sedang berkata bohong"
Jika
kita mengatakan kalimat itu benar, maka kita mengatakan bahwa ia
berkata jujur. Secara langsung, kita juga mengakui kebenaran kalimat itu
bahwa ia sedang berbohong, sementara tadi kita mengatakan bahwa ia
jujur. Nah, lho?
Jika kita mengatakan ia bohong, maka kita
menyatakan bahwa ia jujur. Sementara, kita juga mengakui bahwa ia sedang
berbohong. Lhaaaa???
Pernyataan seperti diatas dikenal dengan sebutan Paradoks Kebohongan(Liar Paradox/Epimenides Paradox).
Berikut adalah pernyataan asli paradoks kebohongan :
"If 'This sentence is not true' is true, then it is not true, and if it is not true, then it is true.”
terjemahannya : “Jika 'kalimat ini tidak benar' itu benar, maka itu tidak benar, dan jika itu tidak benar, maka itu benar.”Liar paradox dibuat oleh Epimenides, seorang filsuf dari Knossos.
Versi original dari pertanyaan tersebut berasal dari salah satu
statement nya yang dibuat oleh Epimenides pada tahun 400 BC. Pernyataan
yang terkesan simpel dan mengada-ada itu sudah terbukti membuat
bingung para filsuf dan ahli-ahli sastrawan maupun cendekiawan.
Liar Paradox
tidak mempunyai awal maupun akhir, pernyataan tersebut membentuk suatu
perulangan tak terbatas atau lingkaran (seperti yang kita lihat dalam
tanda INFINITY)
Loop atau lingkaran ini akan selalu berputar dan kembali ke tempat yang sama sehingga menimbulkan kebingungan.
Contoh
lain dari Paradoks Kebohongan misalnya ada sebuah kartu dengan tulisan
pada salah satu sisinya, "Pernyataan dibalik kartu ini salah", dan pada
sisi yang lainnya, "Pernyataan dibalik kartu ini benar".
Gimana? Pusing?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar