Rabu, 08 Agustus 2012

Paradoks Kebohongan (Liar Paradox)

Tadaima, Minna~
Ok, kali ini Tsuru lagi pengen posting artikel yang berguna dikit ah~.

Jadi, ini dia dari jawaban teka-teki yang Tsuru kasih kemaren. ^^ (Gomen, ada sedikit ralat di bagian kalimatnya)

"Saya sedang berkata bohong"



Jika kita mengatakan kalimat itu benar, maka kita mengatakan bahwa ia berkata jujur. Secara langsung, kita juga mengakui kebenaran kalimat itu bahwa ia sedang berbohong, sementara tadi kita mengatakan bahwa ia jujur. Nah, lho?
Jika kita mengatakan ia bohong, maka kita menyatakan bahwa ia jujur. Sementara, kita juga mengakui bahwa ia sedang berbohong. Lhaaaa???

Pernyataan seperti diatas dikenal dengan sebutan Paradoks Kebohongan(Liar Paradox/Epimenides Paradox).

Berikut adalah pernyataan asli paradoks kebohongan :

"If 'This sentence is not true' is true, then it is not true, and if it is not true, then it is true.”

terjemahannya : “Jika 'kalimat ini tidak benar'  itu benar, maka itu tidak benar, dan jika itu tidak benar, maka itu benar.”Liar paradox dibuat oleh Epimenides, seorang filsuf dari Knossos. Versi original dari pertanyaan tersebut berasal dari salah satu statement nya yang dibuat oleh Epimenides pada tahun 400 BC. Pernyataan yang terkesan simpel dan mengada-ada itu sudah terbukti membuat bingung para filsuf dan ahli-ahli sastrawan maupun cendekiawan.
Liar Paradox tidak mempunyai awal maupun akhir, pernyataan tersebut membentuk suatu perulangan tak terbatas atau lingkaran (seperti yang kita lihat dalam tanda INFINITY)



Loop atau lingkaran ini akan selalu berputar dan kembali ke tempat yang sama sehingga menimbulkan kebingungan.

Contoh lain dari Paradoks Kebohongan misalnya ada sebuah kartu dengan tulisan pada salah satu sisinya, "Pernyataan dibalik kartu ini salah", dan pada sisi yang lainnya, "Pernyataan dibalik kartu ini benar".

Gimana? Pusing?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar